Daftar Isi
Penjelasan Neraca – Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham
(A) Kewajiban
Neraca melaporkan kewajiban Direct Delivery pada tanggal yang tercantum dalam judul neraca. Kewajiban adalah kewajiban perusahaan; yaitu jumlah yang terutang kepada pihak lain pada tanggal neraca. Marilyn memberikan beberapa contoh kewajiban kepada Joe: pinjaman yang dia terima dari bibinya (Wesel Bayar atau Hutang Pinjaman), bunga pinjaman yang dia miliki kepada bibinya (Hutang Bunga), jumlah yang dia miliki kepada toko perlengkapan untuk barang yang dibeli secara kredit (Hutang Usaha), gaji yang dia miliki kepada karyawan (Hutang Gaji).
Kewajiban lainnya adalah uang yang diterima sebelum benar-benar menghasilkan uang. Sebagai contoh, anggaplah Direct Delivery membuat perjanjian dengan salah satu pelanggannya yang menetapkan bahwa pelanggan membayar di muka sebesar $600 sebagai imbalan atas pengiriman 30 paket setiap bulan selama 6 bulan. Asumsikan Direct Delivery menerima pembayaran $600 tersebut pada tanggal 1 Desember untuk pengiriman yang akan dilakukan antara tanggal 1 Desember dan 31 Mei. Direct Delivery memiliki penerimaan tunai sebesar $600 pada tanggal 1 Desember, tetapi tidak memiliki pendapatan sebesar $600 pada saat ini. Ia akan memiliki pendapatan hanya ketika ia mendapatkannya dengan mengirimkan paket. Pada tanggal 1 Desember, Pengiriman Langsung akan menunjukkan bahwa asetnya Kas meningkat sebesar $600, tetapi juga harus menunjukkan bahwa ia memiliki kewajiban sebesar $600. (Perusahaan ini memiliki kewajiban untuk mengirimkan paket senilai $600 dalam waktu 6 bulan, atau mengembalikan uang tersebut).
Akun kewajiban yang terkait dengan $600 yang diterima pada tanggal 1 Desember adalah Pendapatan Diterima di Muka (atau Pendapatan yang Ditangguhkan, Simpanan Pelanggan, dll.). Setiap bulan, saat 30 paket dikirimkan, Pengiriman Langsung akan menghasilkan $100, dan sebagai hasilnya, setiap bulan $100 berpindah dari akun Pendapatan Diterima di Muka ke Pendapatan Layanan. Setiap bulan kewajiban Direct Delivery berkurang sebesar $100 karena telah memenuhi perjanjian dengan mengirimkan paket dan setiap bulan pendapatannya pada laporan laba rugi meningkat sebesar $100.
(B) Ekuitas Pemegang Saham
Jika perusahaan adalah sebuah perusahaan, bagian ketiga dari neraca perusahaan adalah Ekuitas Pemegang Saham. (Jika perusahaan adalah kepemilikan perseorangan, ini disebut sebagai Ekuitas Pemilik). Jumlah Ekuitas Pemegang Saham adalah selisih antara jumlah aset dan jumlah kewajiban. Akibatnya, akuntan sering menyebut Ekuitas Pemegang Saham sebagai selisih (atau sisa) aset dikurangi kewajiban. Ekuitas Pemegang Saham juga merupakan “nilai buku” perusahaan.
Karena aset perusahaan ditampilkan pada biaya atau lebih rendah (dan bukan pada nilai pasarnya), penting bagi Anda untuk tidak mengaitkan jumlah Ekuitas Pemegang Saham yang dilaporkan dengan nilai pasar perusahaan. (Oleh karena itu, merupakan pilihan kata yang kurang tepat untuk menyebut Ekuitas Pemegang Saham sebagai “kekayaan bersih” perusahaan). Untuk menemukan nilai pasar perusahaan, Anda harus mendapatkan layanan dari seorang profesional yang terbiasa menilai bisnis.
Di bagian Ekuitas Pemegang Saham, Anda dapat melihat akun-akun seperti Saham Biasa, Modal Disetor yang melebihi Nilai Nominal Saham Biasa, Saham Preferen, Saldo Laba, Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain, Saham Treasuri, dan Laba Bersih Tahun Berjalan.
Akun Saham Biasa akan bertambah ketika perusahaan menerbitkan saham untuk ditukar dengan uang tunai (atau aset lainnya). Akun lain, Laba Ditahan akan meningkat ketika perusahaan memperoleh laba. Akan ada penurunan ketika perusahaan mengalami kerugian bersih. Ini berarti bahwa pendapatan akan secara otomatis menyebabkan peningkatan Ekuitas Pemegang Saham dan pengeluaran akan secara otomatis menyebabkan penurunan Ekuitas Pemegang Saham. Hal ini menggambarkan hubungan antara neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
